Selasa, 16 Oktober 2018

Pewarisan Sifat

PEWARISAN SIFAT

1. Faktor Penentu Pewarisan Sifat
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut hereditas
Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika.

Gen
Pembawa sifat dari induk kepada keturunannya adalah gen. Gen adalah sepasang DNA yang menentukan sifat tertentu atau membawa ciri tertentu
Gen terletak didalam kromosom, kromosom terletak di dalam inti sel

Kromosom
Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya atau Kromosom  adalah struktur berbentuk batang yang terdapat dalam inti sel atau organel sel tertentu yang mengandung gen.


Sepasang kromosom yang bentuk dan ukurannya sama disebut kromosom homolog

Struktur Kromosom
Kromosom terdiri atas dua bagian yaitu kepala  dan lengan kromosom. Kepala kromosom disebut sentromer   dan lengan kromosom atau lokus merupakan badan kromosom yang didalamnya terdapat gen.

Macam-macam kromosom
Kromosom akan menempati sebuah sel, dan sel tersebut memiliki kromosom yang berbeda-beda.
Ada dua macam kromosom yang ada dalam sel kelamin manusia, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Pada wanita kromosomnya
adalah XX dan pada pria adalah XY.

Jumlah kromosom
Inti sel tubuh dan inti sel kelamin suatu organisme mempunyai jumlah kromosom yang berbeda. Kromosom yang terletak di dalam inti sel tubuh bersifat diploid (2n) (berpasangan),  sedangkan di dalam inti sel kelamin/gamet bersifat haploid (n) tidak berpasangan. Jumlah kromosom pada sel tubuh manusia sebanyak 46 kromosom (23 pasang),  sedangkan pada sel kelaminnya (sperma atau ovum) ada  23 kromosom

2. Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
Persilangan dua individu dengan satu sifat beda disebut dengan monohibrid.

a. Dominan Penuh
Suatu persilangan disebut dominan penuh apabila pada keturunannya sifat dominan menguasai sifat resesif.

Contoh:
Persilangan antara biji kacang polong berwarna kuning dengan biji kacang polong berwarna hijau, dihasilkan biji kacang polong berwarna kuning.Hal ini menunjukkan bahwa warna kuning bersifat dominan, dan hijau bersifat resesif.

Skema persilangannya:
P                   : kacang polong berwarna kuning × kacang polong berwarna hijau
Fenotip         : Kuning × Hijau
Genotip        : KK × kk
Gamet          : K dan k (Jika hanya satu sifat beda, homozigot bisa ditulis satu huruf saja)
F1                 : Kk (kuning)

P2                    F1  x  F1
Fenotip         : Kuning × Kuning
Genotip         : Kk × Kk
Gamet           : K, k dan K, k
F2                  : KK, Kk, Kk dan kk


Atau menggunakan tabel Punnet:

Gamet
K
k
K
KK
Kuning
Kk
Kuning
k
Kk
Kuning
kk
hijau

Dengan salah satu induk yang bersifat dominan, diperoleh:
perbandingan fenotip : kuning : hijau = 3 : 1.
Perbandingan genotip : KK : Kk : kk = 1 : 2 : 1

Latihan soal:
Bunga berwarna ungu (dominan) disilangkan dengan bunga warna putih (resesif). Tentukan hasil persilangannya.

b. Dominan Tidak Penuh
Dominan tidak penuh terjadi jika kedua gen induk saling mempengaruhi sehingga menghasilkan sifat antara. Sebagai contoh adalah persilangan antara tanaman bunga pukul empat (mirabilis jalapa) warna merah homozigot (genotip MM) dengan bunga pukul empat warna putih (genotip mm), diperoleh tanaman F1 heterozigot berbunga warna merah jambu (genotip Mm).

Jika tanaman F1 disilangkan dengan F1, diperoleh keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan fenotip merah : merah jambu : putih = 1 : 2 : 1.
Perbandingan ini diperoleh karena sifat merah yang tidak dominan penuh terhadap sifat putih, disebut dengan sifat intermediet, dan warna merah muda disebut warna intermediet.

Tanaman bunga merah (MM) dan bunga putih (mm) merupakan galur murni karena memberikan keturunan yang selalu tetap.
Galur murni adalah garis keturunan yang bergenotip homozigot untuk semua sifat unggul. Untuk lebih jelasnya, pahami bagan persilangan berikut:

P                  :  Bunga pukul empat warna merah x bunga pukul empat warna putih
Fenotop       :  merah x putih
Genotip       :  MM × mm
Gamet         :  M × m
F1               :  Mm (merah muda)

P2                 :  F1 × F1
Fenotip         :  Merah muda x merah muda
Genotip        :  Mm × Mm
Gamet          :  M, m x M, m
F2                :  MM (merah), Mm (merah muda), Mm dan mm (putih).

Atau menggunakan tabel Punnet:

Gamet
M
m
M
MM
merah
Mm
Merah muda
m
Mm
Merah muda
Mm
putih

Perbandingan fenotip warna merah : merah muda : putih adalah 1 : 2 : 1.
Perbandingan genotip : MM : Mm : mm = 1 : 2  1

3. Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda ini disebut dengan persilangan dihibrida. Misalnya, beda antara bentuk dan warna biji kapri. Jika disilangkan antara tanaman kapri biji bulat warna kuning homozigot (BBKK) dengan tanaman kapri biji kerut warna hijau homozigot (bbkk). Dihasilkan semua tanaman

F1 (dihibrida) adalah sama, yaitu berbiji bulat kuning (BbKk).
B : sifat bulat         K : sifat kuning
b  : sifat kerut          k : sifat hijau
Bila disilangkan antara F1 dengan F1, maka dihasilkan keturunan F2 yang memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas 4 macam fenotip, yaitu berbiji bulat kuning, bulat hijau, kerut kuning, dan kerut hijau. Perhatikanlah bagan persilangan berikut.

P (Genotip)  :  BBKK    X    bbkk      
Fenotip         :  bulat, kuning    X    kerut, hijau      
Gamet          :  BK    X    bk      
F1                 :  BbKk              
F2                 :  F1    X    F1      
P2 (Genotip) :  BbKk    X    BbKk      
Gamet          :  
Jantan    BK    Bk    bK    bk             
Betina    BK    Bk    bK    bk 

  Gamet
BK
Bk
bK
bk
BK
(1) BBKK
Bulat Kuning
(2) BBKk
Bulat Kuning
(3) BbKK
Bulat Kuning
(4) BbKk
Bulat Kuning
Bk
(5) BBKk
Bulat Kuning
(6) BBkk
Bulat Hijau
(7) BbKk
Bulat Kuning
(8) Bbkk
Bulat Hijau
bK
(9) BbKK
Bulat Kuning
(10) BbKk
Bulat Kuning
(11) bbKK
Kerut Kuning
(12) bbKk
Kerut Kuning
bk
(13) BbKk
Bulat Kuning
(14) Bbkk
Bulat Hijau
(15) bbKk
Kerut Kuning
(16) bbkk
Kerut Hijau
   
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh kemungkinan genotip dan fenotipnya. Individu yang mengandung gen B mempunyai biji bulat, sedangkan individu yang mengandung K memiliki biji berwarna kuning. Oleh karena itu, terdapat empat fenotip pada F2, yaitu:
·    bulat-kuning : nomor 1,2,3,4,5,7,9,10,13
·    bulat-hijau    : nomor 6,8,14
·    keriput-kuning : nomor 11,12,15
·    keriput-hijau : nomor 16
Genotip BBKK mempunyai sifat homozigot dominan, disebut galur murni dominan.Sedangkan, genotip bbkk bersifat homozigot resesif, disebut galur murni resesif.

Perbandingan fenotip F2 adalah :
bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1.

Latihan :
Mangga bulat manis dengan genotip dominan BBMM disilangkan dengan mangga lonjong manis dengan genotip bbMm. Tentukan hasil persilangan F1.


Hukum II Mendel
Makhluk hidup umumnya memiliki pasangan alel untuk ratusanhingga ribuan ciri khas di dalam selnya. Pada percoban sebelumnya,Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan satu ciri. Bagaimana jikamenyilangkan individu dengan dua ciri?

Mendel melakukan sebuah percobaan untuk mempelajari bagaimanadua ciri, bentuk dan warna biji, dapat berinteraksi dalam pewarisan sifat.Setelah mengetahui pada bentuk biji, sifat biji bulat dominan terhadapbiji kisut, Mendel menyilangkan galur murni biji bulat kuning (RRYY)dengan galur murni biji kisut hijau (rryy).

Persilangan dengan dua ciri beda ini disebut persilangan  dihibrid.Sebelumnya Mendel melakukan persilangan tanaman ercis dengan satuciri yang sebut persilangan monohibrid. Persilangan dihibrid antara galursemua biji bulat kuning.

Pada persilangan antara F1 dan F1, dihasilkan generasi F2 yangbervariasi. Termasuk dua fenotipe baru yang belum terlihat pada keduainduk. Tampaknya, alel dari gen untuk warna dan bentuk biji memisah sehingga dihasilkanempat jenis polen dan sel telur dengan kombinasi gen yang berbeda. Setiapgamet dapat memiliki kombinasi gen RY, ry, rY, atau Ry. Rekombinasiatau penyusunan kembali gen-gen yang terjadi melalui fertilisasimenghasilkan 16 kombinasi alel.  Dari 16 kombinasi, dihasilkan 9 macamgenotipe dan 4 macam fenotipe dengan perbandingan 9:3:3:1.

Dari hasil tersebut, Mendel menyimpulkan hasilnya dan dikenal dengan Hukum II Mendel, hukum pengelompokan secara bebas (independent assortment). Hukum ini menyatakan bahwa alel dari gen yang berbeda dibagikan secara acak ke dalam gamet-gamet dan fertilisasi terjadi secara acak pula.

Persilangan monohibrid menghasilkan perbandingan fenotipe 3:1. Adapun persilangan dihibrid menghasilkan perbandingan fenotipe 9:3:3:1. Bagaimana perbandingan fenotipe dengan tiga ciri atau bahkan lebih? Hal tersebut dapat diketahui menggunakan  segitiga Pascal. Perhatikan Tabel berikut.

Jml Ciri
Jumlah Macam Gamet F1
Kemungkinan Macam Fenotip F2
Perbandingan Fenotip F2
1
21 = 2
1  1
3 : 1
2
22 = 4
1  2  1
9 : 3  3 : 1
3
23 = 8
1  3  3  1
27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
4
24 = 16
1  4  6  4  1
81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 3 :1
n
2n

3n ... dan seterusnya
Segitiga Pascal untuk mengetahui perbandingan fenotip


PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP dan  KELAINAN SIFAT YANG DITURUNKAN

Pewarisan sifat/Kelainan penyakit yang diturunkan melalui 2 cara, yaitu:

1.  GONOSOM
Penurunan sifat melalui kromosom seks.

Yang termasuk kelainan ini adalah :
a.  Buta warna
b.  Hemofilia
c.  Anodontia (gigi tidak tumbuh)
d.  Hipertrikosis (daun telinga penderita ditumbuhi banyak rambut)
e.  Ichtosis Histerlgravior (kulit bersisik)


a. Buta Warna
Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C). Maka kemungkinan genotipe yang dapat terjadi sebagai berikut.

No
Genotip
Keterangan
1
XcY
Pria buta warna
2
XCY  
Pria normal
3
XCXC
Wanita normal
4
XCXc
Wanita karier
5
XcXc
Wanita buta warna

Contoh:
Seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.

Parental           :  Pria buta warna x wanita normal      
Fenotip            :  pria buta warna x wanita normal  
Genotip           : XcY x XCXC    
Gamet             :  Xc dan Y x XC (karena keduanya sama, bisa diambil satu saja)
F1                    : 
Gamet
Xc
Y
XC
XCXc
Wanita karier
XCY
Laki-laki normal
       
Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal tetapi karier (membawa sifat) buta warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan normal.

Latihan :
Coba kamu buat diagram perkawinan jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal tetapi karier buta warna.

b. Hemofili
Hemofili ialah penyakit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah dalam darah penderita.. Hemofili diwariskan melalui  kromosom X dengan gen bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati dalam kandungan).

No
Genotip
Keterangan
1
XHY
Pria normal
2
XhY
Pria hemofili
3
XHXH
Wanita normal
4
XHXh
Wanita karier
5
XhXh
Wanita hemofili (letal)

Contoh:
Seorang wanita normal karier hemofili menikah dengan pria normal, akan diperoleh keturunan sebagai berikut.
Parental           :  Pria normal x wanita normal karier hemofili     
Fenotip            :  Pria normal x wanita normal karier hemofili     
Genotip           : XHY  x  XHXh    
Gamet             :  XH dan Y  x   XH dan Xh

F1                    : 
Gamet
XH
Y
XH
XHXH
Wanita normal
XHY
Laki-laki normal
Xh
XHXh
Wanita karier
XhY
Laki-laki hemofili
       
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.

Latihan:
Coba kamu buat diagram perkawinan jika wanita normal menikah dengan laki-laki hemofili!

c.  Anodontia
Penderita yang tidak memiliki gigi (gigi tidak tumbuh)

No
Genotip
Keterangan
1
XAY
Pria normal
2
XaY
Pria Anodontia
3
XAXA
Wanita normal
4
XAXa
Wanita karier
5
XaXa
Wanita anodontia (letal)

d. Hipertrikosis
Hypertrichosis tumbuhnya rambut di beberapa tempat

 

Anondotia dan hypertrichosis adalah penyakit terpaut kromosom Y, makanya banyak diderita para pria 
  
2.  AUTOSOM
Autosom adalah penurunan sifat melalui kromosom sel tubuh

Autosom ada 2 jenis, yaitu:
A. Autosom dominan : Pasangan gen yang dominan akan letal.

Yang termasuk autosom dominan adalah:
a.  Brakhidaktil (jari pendek)
b.  Polidaktil (jari lebih)
c.  Sindaktil (jari bergabung)
d. Albino (tidak ada pigmen warna)

B. Autosom resesif

Yang termasuk kelainan ini adalah :
a.  Gangguan mental
b.  Anemia sel sabit (Siklemia)
c.  Siklemia
d. Thalasemia

a.  Jari-jari pendek (Brakhidaktil)
Brakhidaktil ditentukan oleh gen dominan B,  sedang alelnya resesif b menentukan jari normal. Penderita brakhidaktil mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari tangan dan kaki) yang lebih pendek.

No
Genotip
Keterangan
1
BB (Homozigot)
Individu letal
2
Bb
Brakhidaktil
3
bb
Individu normal
                                         
b. Jari Lebih (Polidaktil)
Polidaktili ditentukan oleh gen dominan P, sedang alelnya resesif p menentukan jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5.
 
Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan homozigot pada autosom.
Genotip yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut::
PP dan Pp                          :  individu penderita polidaktil
pp (homozigot resesif)      :  individu normal

No
Genotip
Keterangan
1
PP dan Pp
Individu polidaktil
2
pp
normal

Contoh:
Wanita normal menikah dengan laki-laki polidaktil heterozygot.

Parental (Genotip)             : pp  x Pp
Fenotip                              :  wanita normal x pria polidaktil
Gamet                               :  p   x  P, p
Hasil persilangan
F1                                      : Pp (polidaktil) dan pp (normal)

Latihan:
Wanita normal (pp) menikah dengan laki-laki polidaktil homozygot. Tentukan keturunannya!

b.  Anemia sel sabit (Siklemia)
Sel darah merah berbentuk bulan sabit.
No
Genotip
Keterangan
1
SS
Individu mati masih bayi
2
Bb
Brakhidaktil
3
bb
Individu normal



c.  Thalasemia
Haemoglobin pada darah cepat rusak/pecah.
No
Genotip
Keterangan
1
ThTh (Homozigot)
Thalasemia mayor, Individu mati pada saat bayi
2
Thth
Thalasemia minor. Individu sakit tetapi tidak parah
3
thth
Individu normal


d. Albino
Albino adalah tidak memiliki pigmen melanin yang memberi warna  ( warna melanin  hitam, coklat, putih)
 

No
Genotip
Keterangan
1
XAY
Pria normal
2
XaY
Pria Albino
3
XAXA
Wanita normal
4
XAXa
Wanita karier
5
XaXa
Wanita Albino


4. Golongan Darah
Hubungan antara fenotipe dan genotipe golongan darah dapat digambarkan pada tabel berikut.

Tabel genotipe dan fenotipe pada golongan darah sistem ABO.
Fenotipe Golongan Darah
Genotipe
Kemungkinan Macam Sel Gamet
Homozigot
Heterozigot
A
B
AB
O
IAIA,
IBIB,
-
I0I0
IAI0
IBI0
IAIB
-
IA, I0
IB, I0
IA, IB
I0

Berdasarkan uraian tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa keberadaan antigen A dikendalikan oleh gen IA, antigen B dikendalikan gen IB. Gen I0 bersifat resesif terhadap gen IA maupun gen IB.

Contoh:
Wanita bergolongan darah AB menikah dengan laki-laki bergolongan darah O, tentukan golongan darah yang diturunkan ke anak-anaknya.

Gamet
IA
IB
I0
IAI0
Bergolongan darah A
IBI0
Bergolongan darah B

 Jadi keturunannya bergolongan darah A atau B

Latihan:
 Laki-laki bergolongan darah A heterozigot menikah dengan wanita bergolongan darah B homozigot. Tentukan golongan darah yang diturunkan ke anak-anaknya.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar