Rabu, 10 Oktober 2018

Sistem Ekskresi


SISTEM EKSKRESI

Sistem ekskresi merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat beracun bagi tubuh jika zat sisa tidak dikeluarkan, secara terus menerus akan merusak berbagai organ dalam tubuh.

Fungsi sistem ekskresi :
§  Membuang Sampah hasil metabolisme
§  Osmoregulasi, yaitu mengatur konsentrasi & volume cairan dalam tubuh
§  Termoregulasi, yaitu mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal
§  Karbondioksida (CO2) : Paru-paru
§  Racun, Sampah nitrogen (urea, amoniak, asam urat) : Ginjal
§  Obat-obatan : Ginjal
§  Keringat : Kulit
§  Empedu : hati

Organ organ yang berperan  dalam sistem eksresi adalah:
Ginjal, paru-paru, kulit dan hati.

1.  GINJAL
-      Bentuknya seperti kacang
-      Letaknya kanan kiri pinggang, yang kiri lebih bawah letaknya karena terdesak hati
-      warnanya merah tua
-      struktur ginjal:
        Korteks (kulit ginjal), medula ((sumsum ginjal) dan rongga ginjal (pelvis rinalis)

 Pada ginjal terdapat sekitar 1 juta nefron, dengan struktur sebagai berikut:




Pada setiap nefron terdapat :
Badan malpighi (glomelurus dan kapsula bowman), tubulus kontortus proimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, pengumpul urin.

Proses penyaringan darah.
Darah yang kotor dibawa oleh arteri masuk ke setiap nefron.
Pada nefron darah yang masuk disaring di glomelurus dan darah yang sudah bersih dan protein yang berukuran besar akan disalurkan kembali ke pembuluh vena untuk dibawa keluar ginjal.

Proses pembentuka urin.
Filtrasi.
hasil penyaringan berupa air, garam-garam, urea, ion, asam urat, glukosa, asam amino (protein yang berukuran kecil), vitamin masuk ke saluran kapsula bowman. Ini yang disebut dengan urine primer.

Reabsorbsi/penyerapan kembali.
Reabsorbsi berlangsung di tubulus kontortus proximal dan lengkung henle.
Asam amino, glukosa, ion (garam), air diserap kembali ke pembuluh darah dan dibawa darah untuk diedarkan dengan cara difusi, sehingga sisa bahan yang tidak diserap seperti sebagian air, urea dan zat sampah lainnya diteruskan ke tubulus kontortus distal.
Setelah reabsorbsi maka disebut urine sekunder.

Augmentasi.
Augmentasi adalah pengeluaran zat yang sudah diperlukan tubuh lagi.
Sisa reabsorbsi adalah air, garam, urea akan dikeluarkan dari tubulus kontortus distal ke saluran pengumpul.

Dari semua nefron, urin akan disalurkan ke saluran pengumpul dan dikumpulkan jadi satu di rongga ginjal (pelvis renalis) dan dikeluarkan melalui ureter ke kantong kemih untuk disimpan sementara.

Untuk lebih memperjelas proses yang terjadi pada ginjal, bisa mencermati tayangan video di bawah ini.

2.  KULIT

Lapisan pada kulit yaitu:
Lapisan luar (epidermis), lapisan dalam (dermis) dan lapisan subkutan/hipodermis/lapisan bawah dermis.
Fungsi kulit:
 -          Melindungi jaringan di bawahnya  (dari gesekan, benturan, cahaya, kuman dan zat kimia)
 -      Mengurangi kehilangan air
 -      Mengatur suhu tubuh
 -      Menerima rangsangan dari luar
 -      Alat ekskresi

Lapisan Epidermis, terdiri atas:
Epidermis Kulit :
§  Stratum korneum : paling terluar, sel mati, selalu mengelupas
§  Stratum lusidium : merupakan lapisan bening (pada telapak kaki & tangan)
§  Stratum granulosum : mengandung pigmen melanin
§  Stratum spinosum : pembelahan sel terbatas, dapat menambah serat keratin 
§  Stratum germinativum : selalu membentuk sel baru ke arah luar

Lapisan Dermis :
a.  Lapisan retikular : bagian dalam, terdiri atas jaringan ikat padat dengan serat kolagen dan elastin. Pada gambar terlihat jaringan adiposa, folikel rambut, jar. Saraf, kelenjar, saluran kel. Keringat saraf penerima panas.
•     Saraf sentuhan (meisner)
•     Saraf tekanan (pacini)
•     Saraf panas (ruffini)
•     Saraf dingin (crause)
•     Saraf nyeri : ujung-ujung saraf bebas
b.  Lapisan papillar : Bagian luar dengan tumpukan serat elastin. Terdapat reseptor sentuhan dan ujung saraf bebas rangsangan tekanan.

Hipodermis
Mengandung lemak, yang berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, & menahan panas tubuh
Ekskresi di kulit :
-          Kelenjar minyak : menghasilkan minyak & bakterisida
-          Kelenjar keringat : menghasilkan keringat sisa metabolisme (aktivitasnya diatur oleh hipotalamus & enzim brandikinin)

3 HATI/ HEPAR
Hati (hepar) :
Sebagai organ ekskresi, hati memiliki fungsi sebagai tempat penghancuran eritrosit yang sudah tua & tempat pembongkaran kelebihan asam amino.
Eritrosit yang sudah tua (+ 120 hari), ditangkap oleh histosit, membentuk hemin, globin, & Fe:
•     Hemin : membentuk bilirubin (hijau), biliverdin (biru), dioksidasi di usus halus membentuk urobilin (warna kuing u/feces & urin)
•     Globin : untuk pembentukan Hb baru
•     Fe : diambil di hati & dikembalikan ke sumsum tulang
Proses Pembentukan Urea di Hati :

Kelebihan asam amino dalam tubuh tidak disimpan, melainkan dibongkar (deaminasi) menjadi NH3.
NH3 akan berikatan dengan asam amino ornitin dalam hati & dengan CO2 hasil respirasi membentuk asam amino sitrulin.
Asam amino sitrulin akan berikatan dengan NH3 membentuk arginin.
Arginin akan diurai menjadi ornitin kembali dengan bantuan enzim arginase, dengan menghasilkan H2O & urea.
Urea di transportasikan ke kulit & ginjal untuk dikeluarkan melalui keringat & urin.
•     NH3 + ornitin + CO2 menjadi Sitrulin
•     Sitrulin + NH 3 menjadi Arginin
•     Arginin + enzim arginase menjadi Ornitin + Urea + H2O

Gangguan/kelainan pada sistem ekskresi.
1.    Nefritis, Peradangan pada nefron, glomerulus tidak berfungsi
2.    Albuminaria, Dalam urin terdapat protein
3.    Hematuria, Peradangan pada saluran urin akibat batu ginjal. Jadi pada urin mengandung darah.
4.    Batu ginjal, Endapan garam pada batu ginjal.
5.    Diabetes melitus, Tubuh menghasilkan Insulin yang sedikit, sehingga tidak mampu mengubah glukosa menjadi gula otot. Akibatnya kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
6.    Diabetes Insipidus, Seseorang kekurangan horman ADH/AntiDeuretika. Tubuh tidak bisa menyerap air, sehingga banyak air yang dikeluarkan tubuh. Penderita sering pipis.
7.    Biang keringat. Kelenjar keringat tertutup oleh sel-sel kulit ari yang tidak hilang dengan sempurna
8.    Penyakit kuning. Tersumbatnya saluran empedu sehingga cairan empedu tidak bisa dikirim ke usus 12 jari. Akibatnya cairan empedu kembali lagi ke darah dan beredar ke seluruh tubuh. Cairan empedu ini yang berwarna kuning, sehingga tubuh, mata, kuku berwarna kuning.

Lengkapi gambar berikut ini!
Berilah keterangan bagian-bagian dari organ  sesuai dengan nomor!













Tidak ada komentar:

Posting Komentar